Rabu, 28 Oktober 2009
suara alam
Kamis, 13 Agustus 2009
sekelumit cerita lama
Adapun cuplikan tersebut dapat disimak di bawah ini:
Heri memulainya dari Situ Pengasinan di Kecamatan Sawangan. Dia melihat Situ Pengasinan nyaris lenyap karena berubah menjadi empang dan sawah, bahkan nyaris diuruk menjadi perumahan oleh pengembang.
Perusakan lingkungan di Situ Pengasinan dapat dihindari ketika pada tahun 2003 Wali Kota Depok (waktu itu) Badrul Kamal meminta petugas Dinas Pekerjaan Umum mengeruk danau seluas 6,5 hektar itu sehingga Situ Pengasinan kembali pada fungsinya. Di sekitar situ, dalam jarak 50 meter, harus menjadi ruang terbuka hijau dan tidak diperbolehkan ada bangunan permanen.
Tahun 2004, Heri membeli tanah seluas 3.000 meter persegi di tepi Situ Pengasinan. Saat itu di sempadan situ dipenuhi semak belukar. Dengan tekad yang kuat, Heri mengubah dan menatanya menjadi tempat yang sedap dipandang. Arealnya tetap menjadi bagian dari lanskap danau. Di sana ada kolam ikan, penuh tanaman hias, dan rerumputan hijau. Heri merangkul warga Kelurahan Pengasinan yang sebelumnya bertani untuk memanfaatkan danau yang saat itu telanjur jadi sawah dan empang. Setelah danau dikembalikan pada fungsinya, Heri mengajak warga menjadi petani tanaman hias.
Tentu saja, tidak dengan seketika warga memenuhi ajakannya. Mereka ragu-ragu dan ingin melihat-lihat dulu. Namun, Heri tidak putus asa dan terus bekerja.
Setelah warga melihat apa yang dilakukan Heri terbukti ada hasilnya, warga Pengasinan dan warga kelurahan lain di Sawangan ramai-ramai mengikuti ajakannya untuk bertanam tanaman hias.
Sampai akhir tahun 2006 ini, ada sekitar 500 orang menjadi petani tanaman hias dan 100 lainnya menjadi pedagang yang memiliki kios di sepanjang Jalan Raya Bojongsari (Sawangan)-Ciputat. Mereka tergabung dalam tujuh kelompok tani dan koperasi.
Heri, anak petani yang lahir pada 22 Juli 1968, mengenyam pendidikan di SMP Grabag, Magelang, Jawa Tengah, dan SMAN I Temanggung. Heri hijrah ke Jakarta tahun 1988, menyelesaikan pendidikan di Akademi Lanskap Jakarta dengan tugas akhir tentang konsep penataan sempadan situ pada tahun 1992. Setelah bekerja sebagai pekerja lanskap di berbagai tempat, Heri pindah ke Sawangan, Depok, tahun 2002.
Menurut Heri, pada saat itu perdagangan tanaman hias sudah ada di Sawangan, tetapi jenisnya tidak bervariasi. Hanya palem dan rumput. Petaninya pun tak bertambah.
Kini, Heri merasa bangga karena cita-citanya memberdayakan masyarakat Sawangan ada hasilnya. Sekarang, penghasilan seorang petani tanaman hias rata-rata Rp 3 juta sampai Rp 15 juta per bulan. "Setidaknya anak-anak muda yang dulu kerjanya cuma nongkrong kini mempunyai pekerjaan dan penghasilan," ungkap Heri.
Bu’an (41), warga Pengasinan, misalnya, mengaku awalnya ragu mengikuti ajakan Heri. Namun, setelah usaha peternakan lele dan ayamnya bangkrut, ia beralih menjadi petani tanaman hias. Dari usahanya itu, kini dia mampu menguliahkan anaknya di Bogor. "Tetangga saya pedagang bubur, mengerjakan usaha tanaman hias ini secara sambilan dan mendapat penghasilan lumayan," tuturnya.
Dilirik perbankan
Yang juga membanggakan Heri, konsepnya membangun Sawangan menjadi kawasan agropolitan berbasis tanaman hias didukung kalangan perbankan. Melalui program Perbankan Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Bank Mandiri, setiap petani bisa mendapat kredit bank dengan bunga 6-8 persen per tahun.
Usaha Heri memberdayakan warga Pengasinan ini mendapat perhatian tim Program Pendanaan Kompetensi Indeks Pembangunan Manusia ((PPK IPM) Jawa Barat. Daerah ini akan dibangun dengan dana PPK IPM sebagai daerah pertanian tanaman hias. Setidak-tidaknya jalan tanah menuju lokasi Situ Pengasinan diharapkan dapat segera diaspal.
Heri pun melihat usahanya tidak sia-sia karena Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma’il peduli terhadap upaya pelestarian lingkungan, sekaligus upaya memberdayakan masyarakat sekitar itu. "Kalau Situ Pengasinan berhasil menjadi kawasan agrowisata berbasis tanaman hias, danau ini bisa menjadi proyek percontohan bagi 30-an danau lainnya yang ada di seputar Kota Depok," ujarnya.
Suami dari Santi Widya (32) dan ayah dari dua anak itu berpendapat, seharusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membantu program penyelamatan lingkungan di daerah pinggirannya itu. Kalau DKI membantu menyelamatkan situ-situ di Kota Depok, Jakarta akan terhindar dari kekeringan di musim kemarau dan tidak kebanjiran di musim hujan.
semoga tulisan ini bisa menggugah hati nurani kita untuk bergerak menyelamatkan bumi.
Jumat, 29 Mei 2009
paru-paru kecil di jalan
Area hijau diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam mengimbangi tingkat polusi yang ada. Sementara itu area hijau di sekitar jalan semakin menipis bahkan menghilang. Taman-taman dan hutan kota yang diharapkan mampu menjadi paru-paru kota berubah fungsi menjadi bangunan-bangunan gedung maupun non-gedung. Beberapa taman kota dikorbankan untuk menjadi jalan raya tanpa tergantikan. Padahal, manusia hingga saat ini tidak mampu bertahan hidup tanpa adanya oksigen, dan tanaman merupakan salah satu jenis makhluk yang menjadi produsen oksigen di siang hari, sedangkan polusi akan meningkat tinggi pada waktu-waktu aktifitas penduduk tinggi pula, yakni pagi hingga sore hari.
Jika kita sempatkan untuk memperhatikan di sekitar jalan, maka kita akan menemukan sudut-sudut “ruang sisa” yang tidak terkelola dengan baik. Seandainya kita berusaha berpikir “komersil” dalam memanfaatkan setiap jengkal tanah di negeri kita, maka kita akan mendapatkan “keuntungan” yang besar. Komersil di sini yang dimaksud adalah agar setiap jengkal tanah tersebut menghasilkan sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk khalayak secara maksimal dan menekan tingkat kerugian bagi kehidupan manusia. Udara bersih hingga saat ini menjadi “komoditi” yang mahal, kenapa kita tidak berusaha untuk “menjual” kepada manusia? Menjual udara segar dengan bayaran mengurangi kearoganan dan meminta kepedulian manusia itu sendiri.
Terbayang dalam “halusinasi”, seandainya bidang-bidang tanah yang luasnya 10 cm x 10 cm itu ditumbuhi tanaman, maka akan ada sesuatu yang dibutuhkan manusia dihasilkan olehnya tanaman tersebut. Berapa banyak bidang tanah “ruang sisa” tersebut yang ada di kota? Bisa kita akumulasi dan menjadi sebuah taman kota yang cukup luas dan tersebar di penjuru kota menjadi “paru-paru kecil” bagi kota tersebut. Jika kita cermati lagi, maka kita akan temukan “ruang sisa” di sekitar traffic light merupakan lokasi yang sangat strategis terhadap sumber polusi kendaraan bermotor. Sekali lagi terbayang seandainya kita berusaha berpikir “komersil” dalam memanfaatkan setiap jengkal tanah di sekitar kita.
Rabu, 27 Mei 2009
rumah bertetangga
Senin, 04 Mei 2009
perilaku manusia terhadap besaran rumah
Jumat, 10 April 2009
Kaitan Pemahaman Bangunan dengan Pelanggaran KDB
Selasa, 07 April 2009
building coverage
Jumat, 03 April 2009
concrete for road on my country
mungkin hal ini dapat direnungkan lebih lanjut.
Senin, 23 Maret 2009
concrete for road
beton dengan kualitas yang kurang baik akan sangat mudah terkikis oleh air, terutama jika terjadi genangan air di atasnya (pada permukaan yang cekung).
Kamis, 05 Maret 2009
Minggu, 01 Maret 2009
Kamis, 26 Februari 2009
stop burning
Selasa, 24 Februari 2009
belajarlah dari nenek moyang
Minggu, 22 Februari 2009
Hari Merokok Nasional
Jumat, 20 Februari 2009
kelebihan beban
Tahukah anda? bahwa teori archimedespun terjadi di daratan. Dari tahun ke tahun, perkembangan penduduk dunia terus berkembang dengan pesatnya. Salah satu kebutuhan mendasar alias pokok manusia sekarang ini adalah tempat tinggal. Tempat tinggal manusia bisa berupa rumah sangat sederhana hingga sebuah apartemen yang merupakan gedung bertingkat dan relative besar. Semakin besar sebuah bangunan, maka kemungkinan bangunan tersebut juga akan semakin berat. Dengan adanya bangunan yang berat di atasnya, maka tanah sebagai penopangnyapun akan semakin terbebani. Beban yang terus bertambah bisa dipastikan akan melampui daya dukung maksimal tanah suatu area di mana bangunan tersebut berada. Ketika beban sudah melampui daya dukung maksimal yang dimiliki tanah maka tanah itupun akan turun dengan pasti.
Tanah yang turun ibarat sebuah tumpukan kain basah yang ditekan dari atas, maka air yang terkandung di dalam kain tersebut akan mengucur keluar, begitu juga pada tanah. Alhasil, air yang awalnya tersimpan di dalam tanah akan meluber. Luas bumi tidak bertambah alias tetap, dengan demikian luberan air tersebut tidak akan lari ke mana selain berpindah menjadi di atas tanah, maka terjadilah apa yang kita sebut banjir.
Jumat, 13 Februari 2009
Efek rumah kaca
Selain panas yang ditimbulkan oleh CO itu sendiri,
CO juga disangka sebagai salah satu pelaku perusakan lapisan ozon yang menyelimuti bumi.
Peristiwa anarkis ini menyebabkan terjadinya efek rumah kaca.
Efek rumah kaca itu sendiri bukan karena banyaknya rumah yang menggunakan kaca, akan tetapi itu hanyalah istilah untuk menggambarkan peristiwa terjadinya suhu udara di bumi ini yang terus meningkat.
Ilustrasi perilaku sinar matahari terhadap kaca biasa (non cermin):
Sinar matahari yang berhasil menembus kaca pada suatu ruangan dan memasuki ruangan tersebut merupakan sinar dengan gelombang panjang,
ketika sinar tersebut mengenai benda padat yang memantulkannya,
maka sinar tersebut berubah menjadi gelombang pendek.
Dalam keadaan sebagai gelombang pendek,
sinar tersebut tidak mampu lagi untuk menembus kaca untuk keluar,
padahal sinar matahari tersebut tadi masuk ke ruangan bersama UV dan IR.
IR ini memiliki beberapa karakter, salah satunya panas.
Dengan demikian ruangan akan menjadi panas dan akan terus memanas.
Begitu pula jika lapisan ozon telah terjadi celah,
maka kandungan yang ada pada sinar matahari akan masuk ke bumi tanpa adanya proses reduksi dan filter,
maka bumi akan semakin memanas.
Maka gunung es yang di kutub bumi pun takkan sanggup menahannya.
Kamis, 05 Februari 2009
archimedes
Selasa, 03 Februari 2009
Sabtu, 31 Januari 2009
Kamis, 29 Januari 2009
berbagi O2
Sehingga pada malam hari manusia akan merasa mengantuk dikarenakan pasokan O2 agak terbatas
Selasa, 27 Januari 2009
Ketika diri kita ditiupnya
Ketika kita berada di bawah ataupun di sekitar pohon,
pasti kita merasa lebih sejuk dibandingkan ketika jauh atau bahkan tidak ada sebatang pohon pun di sekitar kita. Hal ini disebabkan pohon tersebut melalui daunnya mampu menghasilkan O2 yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
O2 yang cukup akan terasa nyaman bagi kita dibandingkan jika kita terselimuti oleh CO2 yang dihasilkan oleh tubuh kita, apalagi CO yang dihasilkan oleh sebuah mesin. Dengan terpenuhinya persediaan udara mengandung O2 yang melimpah maka tubuh kita merasa nyaman bahkan tidak jarang kita akan tersandar dan tertidur di bawah naungan pohon nan rindang.
Minggu, 25 Januari 2009
beberapa fungsi pohon
Penebangan pohon terus beraksi, tanpa memikirkan yang lain. Si penebang pohon layaknya pembunuh berdarah dingin yang tak sadar lama-lama diapun membunuh dirinya sendiri.
padahal menurut RON:" Pohon memiliki banyak sekali fungsi, beberapa fungsinya seperti mengikat air, mencengkeram tanah supaya akur (red:tidak cerai berai dan jadi longsor), menyerap CO2 untuk diolah menjadi O2 yang sangat berguna bagi makhluk hidup lain".
Berdasar uraian RON dapat kita ambil pendapat lain bahwa pohon memiliki jiwa sosial yang jauh lebih tinggi besar daripada manusia yang mengaku-aku berjiwa sosial besar.
Jumat, 23 Januari 2009
salah satu tersangka...
Saat ini salah satu tersangka utama sebagai pelaku pasangnya air adalah global warming. Global warming itu sendiri memiliki beberapa tersangka salah satunya adalah penebangan hutan yang terjadi secara sporadis. Hingga saat ini terjadi penebangan hutan mencapai kurang lebih 19 juta pohon dalam sehari, dengan catatan tidak termasuk pohon yang masih kecil dan tanaman kecil lainnya, apalagi rumput. Bahkan menurut Bapak Sarwono Kusumaatmadja, di dalam laporan “State of the World’s Forrests 2007” yang dibuat oleh Food and Agriculture Organization (FAO), dalam satu jam terjadi penebangan setara dengan 300 lapangan bola, lebih tepatnya 51 km2 . Berita ini sangat menyeramkan, maka sadarlah kita seluruh penduduk dunia.
Rabu, 21 Januari 2009
Senin, 19 Januari 2009
pasang atau ROB? (2)
Banjir adalah peristiwa tergenanginya suatu daratan oleh sesuatu, yang paling sering terjadi yaitu banjir air. Penyebab dari banjir itu sendiri ada beberapa hal. Penyebab yang paling populer dan sering terjadi di berbagai tempat yaitu oleh air hujan yang turun secara berkepanjangan, dengan tingkat curah hujan tinggi dan tentunya dengan areal yang relatif besar. Hal tersebut dapat terjadi di dataran rendah maupun tinggi. Dengan semakin berkurangnya permukaan tanah yang bertugas menyerap air hujan di dataran tinggi, berkurangnya pepohonan yang membantu penyerapan serta penahan tanah, maka banjir bandang dapat melanda daerah-daerah di sekitar aliran sungai yang melaluinya. Penyebab kedua akhir-akhir ini sering terjadi dan dimuat dalam berita baik media cetak maupun media elektronik yaitu air pasang maupun ROB.
ROB merupakan kejadian meluapnya atau pasangnya permukaan air laut ke daratan di sekitarnya. Dengan kata lain ROB dapat disebut juga dengan peristiwa air pasang. Kedua peristiwa tersebut merupakan dua hal diantara beberapa hal lain yang menjadi penyebab banjir. Jangkauan ROB mengikuti perbandingan lurus terhadap tinggi permukaan air laut dan berbanding terbalik terhadap ketinggian tanah disekitarnya. Istilah ROB dipergunakan jika peristiwa tersebut terjadi di sekitar laut atau pantai. Sedangkan istilah air pasang lebih sering dipergunakan untuk menyebut peristiwa naiknya permukaan air kedaratan yang relatif jauh dari laut. Air pasang sebenarnya juga disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut dibandingkan daratan, kenaikan tersebut melalui jalur sungai yang ada, sehingga dapat menggenangi suatu tempat di daratan meskipun jauh dari laut atau pantai.
ROB atau air pasang itu sendiri dapat disebabkan beberapa hal, yang pertama adalah bertambahnya kapasitas air di lautan yang akhir-akhir diduga karena terjadinya global warming alias pemanasan global. Penyebab ROB yang berikutnya adalah terjadinya penurunan permukaan tanah. Global warming sekarang sedang marak dituduh sebagai satu-satunya penyebab terjadinya kenaikan permukaan air laut. Kajian tersebut dianalisa dari mencairnya gunung-gunung es yang ada di kutub bumi karena memanasnya suhu udara secara global di seluruh permukaan bumi ini.
Di seluruh penjuru dunia mendapatkan ancaman akan tenggelam, terutama pulau-pulau dengan ketinggian permukaan tanah yang relatif rendah. Indonesia terdapat daratan bahkan pulau-pulau yang sangat rendah. Kita ambil beberapa contoh dataran rendah yang sudah diperingatkan terancam tenggelam yaitu Jakarta memiliki beberapa tempat yang memiliki ketinggian 10 meter dari permukaan laut. Ketinggian permukaan tanah sebagian dari Kota Semarang mencapai 1 meter. Kota Pontianak dan beberapa kabupaten disekitarnya memilki ketinggian tanah kurang dari 1 meter bahkan 0.5 meter. Ketinggian permukaan tanah tersebut merupakan catatan pada tahun 2008, ada kemungkinan akan terus berkurang pada tahun-tahun berikutnya.
Jumat, 16 Januari 2009
pasang atau ROB?
Di era global warming yang makin dahsyad ini, istilah air pasang, ROB dan banjir sering terdengar di telinga maupun mata kita. air pasang maupun ROB intinya sama saja yaitu muka air yang pasang naik menuju daratan, alhasil banjiiiir!!!!!. Mari kita cari tahu apa penyebabnya air-air tersebut "unjuk rasa" ke daratan? Sebagai salah satu makhluk Tuhan yang diberi amanah atas dunia ini, kita harus mencintainya layaknya kita mencintai kekasih kita, anak kita, saudara kita dan makhluk-makhluk lain yang kita cintai. Atas nama cinta mari kita rawat dunia.
banyak hal yang harus dicermati. Mari kita mencoba untuk berbagi mencari solusi dari waktu ke waktu.