Rabu, 27 Mei 2009

rumah bertetangga

hidup bertetangga, harus saling toleransi dengan tetangga yang ada di sekitarnya. Toleransi diciptakan sejak dari proses membangun sebuah rumah tinggal, bagaimana meletakkan material yang akan dipergunakan. Selain  peletakan material yang sering mengganggu, perancangan sebuah bangunan rumah juga harus dipersiapkan dengan bijaksana.  aspek perancangan yang dimaksud adalah cara menghasilkan sebuah rancangan yang tidak menimbulkan kecemburuan sosial. Arsitek tidak hanya dibebani hasil desain rumah tersebut, akan tetapi juga harus memperhatikan aspek sosial dalam masyarakat. Kecemburuan sosial yang ada hanya akan menjadikan masalah berkepanjangan. Banyak hal terjadi ketika didirikan sebuah rumah mewah diantara rumah-rumah sederhana, dari masalah sosial sehari-hari dengan tetangga hingga masalah kriminal. Ini hanyalah selingan untuk direnungkan dalam kehidupan kita ber-arsitek. Ingat arsitek dalam konteks ini bukanlah hanya disandang oleh seseorang yang pernah menempuh pendidikan formal teknik arsitektur, akan tetapi juga semua pihak yang merencanakan dan merancang rumah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar